Rabu, 02 Desember 2009

Antara Nakal dan Perhatian

Problema yang sering di keluhkan kebanyakan guru saat ini adalah kenakalan siswa terutama yang amsih duduk di bangku SMP.Nakal yang dimaksud disini bukanlah merupakan tindakan amoral atau sejenisnya.Nakal yang kebanyakan dikeluhkan adalah perilaku siswa yang kurang mematuhi peraturan sekolah seperti, pakaian tidak rapi, tali pinggang gaya artis (itu lho, pasang tali pinggang dibatas pantat...sorry), rambut gaya (sorry lagi) mnyt hutan (di acak-acak lalu di runcingkan ke  atas), simbol tak dipasang, buku di tas paling banter 2 , sering keluar masuk pada saat jam pelajaran, berkelahi, mengompas, tidak pernah selesai PR, ujian nilainya tak tuntas,dan ll. Tapi tahukah kita, bahwa sebagian hal itu terjadi karena siswa sebenarnya kurang perhatian.Kurang perhatian dari rumah dan dari sekolah.Kita kadang begitu gampal mencerca perilaku mereka.Padahal kalau kita sempatkan waktu mendekati mereka,mengajak bicara maka tak sedikit kita temukan penyebabnya karena kurang perhatian.Dirumah orangtua tak pernah tanya, "bagaimana tadi belajarnya?" atau sesekali memberikan pujian atas hasil kerjanya.Disekolah guru hanya sebagai penuang ilmu, tak perlu tanya apakah mereka ngerti dengan apa yang kita sajikan, menilai hasil kerjanya dan memberikan sugesti sekecil apapun yang dapat menggembirakan mereka.Janggal rasanya kalau karena alasan ribut, guru malas mengajar dikelas itu, karena tentu tak semua yang ada dikelas nakal semua.Paradigma baru BSNP memperlakukan siswa dengan methode pengajaran yang variatif dan persuasip, tidak lagi menjadikan pembelajaran hanya sebatas knowlidge tetapi skill.Seandanyai kita sempatkan sejenak, maka kita akan tau bahwa sebenarnya jika Rumah dan sekolah memberi perhatian yang cukup, kenakalan itu bisa di minimalisir.Senang rasanya bicara dengan mereka melalui email dan ini sudah saya coba.

Tidak ada komentar: