Selasa, 12 Juni 2012

Pentingnya mencatat kegiatan

Sebagai guru BK, sudah barang tentu harus bekerja lebih maksimalagar mendapatkan hasil yang maksimal pula.Maksimal pencapaian hasil kerja dan maksimal dalam kepuasan kerja.Ada kalanya kita menganggap apa yang kita lakukan sudah cukup, hanya dengan menangani siswa, dan melupakan betapa pentingnya mencatat atau membuat laporan dari apa yang telah kita kerjakan.
Sekedar di ingat, kita tentu punya tanggungjawab kepada pekerjaan kita dan juga kepada atasan kita apakah Kepala Sekolah atau Pengawas, dan bentuk tanggungjawab itu di sebut akuntabel jika kita bisa menunjukkan bukti bahwa kita memang bekerja.
Sungguh lucu rasanya kalau suatu saat kita di periksa oleh pengawas akan hasil kerja kita, kita hanya bisa;
-bilang , hari itu pak banyak kali siswa yang sudah saya tangani
-Ada lagi pak dulu siswa saya bandel kali, tapi udah berubah
-pernah ada yang berantam, sudah dame kok pak
tapi ketika di tanya catatan kita, kita hanya bisa bilang;
  - "aduh pak, itu dia, saya nggak nyatat, nggak saya bukukan pak"
  - atau berbohong," kek mana ya pak, catatan saya nggak di bawa, tinggal di rumah"
     atau "catatan saya dipinjam si anu"
Kita akan di nilai tidak bekerja.
Apa mau di kata, memang harus begitu.Teman saya pernah tanya, apa setiap melakukan bimbingan kelompok atau konseling, kita harus buat skenario?
Saya jawab, kata tutor saya waktu PLPG harus di buat.
Dia tanya lagi, jadi kita seperti sutradara ya?
Saya jawab, mungkin seperti itu.
Ihhh...capek kali (gumamnya)
Ya apa boleh buat, balas saya lagi.
Kalau mau urusan lancar.
Dan memang begitu adanya.
Kalau pengawas datang, kita bisa tunjukkan catatan kerja kita, biasanya meskipun tidak memuaskan, tapi mereka suka, karena mereka menganggap kita memang kerja.
Mengenai model dan unsur-unsurnya, kita bisa langsung tanya ke pengawas masing-masing.
Maklum, lain pengawas bisa lain juga maunya.