Senin, 29 April 2013

Malangnya Nasibmu wahai Guru

Saya selalu menghimbau agar guru melek internet agar dapat lebih luas menerima dan mendapatkan informasi.Sebagian guru sudah menyadari hal itu dan sudah semakin maju pemikirannya.Namun datang masalah menimpa.Setelah mereka mulai pintar buka-buka situs, kekecewaan muncul di depan mata.
Lihatlah pencarian data ini utk mendapatkan data guru;
Tapi ketika di buka, ke empat link selalu saja Error.
Kalau pun tidak error, saat di buka muncul seperti ini:
Maka kekecewaan menanti, setelah kita isi NUPTK dan pasword lagi klik login maka di sini yang paling sering error.
 Lalu kita coba buka  dapodik.jardiknas.org/, juga error
buka lagi : www.kemdiknas.go.id/ loadingnya laammmbat,
Lalu bagaimana guru bisa tau mengenai data dia sudah valid atau belum?
Bagaimana guru mau tau informasi bidang pendidikan?
Belum lagi terkadang isi web jarang di update, atau yang di butuhkan guru ternyata nggak ketemu?


Selasa, 23 April 2013

Duh.......sungguh memprihatinkan

UN sungguh bawa berita;
Berita hangat  dan memprihatinkan.Betapa tidak, dari hal carut marut pelaksanaan: tidak ada soal mau di ujikan, soal salah tak sesuai jadwal dan jurusan, soal nyasar, ljk tipis .
Yang paling memprihatinkan, gara gara mau kejar kualitas(keterangan pak Kalla di ILC ) 23Maret, katanya UN utk kualitas mutu, kita melupakan moral yg mengalami degradasi, culas,curang,utk bisa lulus,karena UN di rancang se menakutkan mungkin, dari 1 paket,5 paket,hingga 20 paket.Ini semua gara-gara UN di jadikan syarat kelulusan.

Jumat, 19 April 2013

Jika tidak mau mendengar

Sudah sejak 3 tahun lalu, selalu saja ada jaminan dari petinggi lembaga pendidikan di negeri ini ( yang pasti menurut ingatan saya);
-"saya menjamin soal tidak bocor"
-"Kunci jawaban yang beredar, pasti palsu, jangan percaya"
-"UN akan berjalan lancar"
Tapi apa yang terjadi:
-Masih segar dalam ingatan saya tahun lalu ketika kami paran pendistribusi soal di akntor Dinas merasakan kekecewaan ketika itu.Begini ceritanya:
Soal sudah tiba di bawa dengan truk di kantor Dinas pada jam 14 lebih kurang.Namun soal tak bisa di bongkar karena menunggu pak menteri dari Jakarta.Pada jam 14 lebih kurang turun hujan lebat dan baru kira-kira jam 17.30 pak menteri tiba, lalu di adakan acara penyambutan barulah kira-kira jam 18 soal di bongkar, dan sebagian kotak soal sudah basah.
Yang biasanya kami sudah selesai mengelola kotak soal sebelum maghrib, pada waktu itu baru selesai jam 3 pagi.Karena waktu itu juga terjadi soal kurang.
-seingat kita, tahun lalu telah di lakukan uji materi ke MK, dan memutuskan bahwa UN tidak bisa di laksanakan sebelum pemerintah melengkapi sarana dan prasarana di seluruh wilayah Indonesia, namun tetap di laksanakan.
-setahu saya, terbuktikan susah tapi terasa dan terlihat ia, gara-gara UN, telah terjadi perilaku curang yang luar biasa, yaitu sms gentayangan, jual beli kunci jawaban, lalu akan bagaimana jadinya generasi kita nanti?
-Tahun ini tahun yang sangat memalukan, UN amburadul, pelaksanaannya carut marut, masihkah perlu di pertahankan?.
-seolah tak mau di salahkan dan tak mau melengserkan diri, malah punya usul yang lebih konyol.Mereka merencakan UN secara online.
Lihat saja UKG online sudah amburadul yang hanya melibatkan guru, sudah menuai banyak masalah; komputernya kurang, internetnya lamban dan bahkan nggak connect (nyambung), lha ......lalu bagaimana kalau harus menangani jutaan siswa?.... mimpi kali.
Hanya yang punya malu yang mau dan pandai mendengar, jika tidak............ya beginilah jadinya.