Senin, 19 Oktober 2015

Galau

Blog ini sudah lama sekali tidak di update.Alasan pertama, soal waktu senggang yang kurang.Alasan lain karena penulisnya lagi galau.Galau karena posisi BK yang sampai sekarang seperti STJ.Ada yang masuk kelas, tapi ada yang tak masuk kelas, tergantung selera kepala sekolah.
Masih banyak kepala sekolah yang tak mengerti SOP BK, di tambah parah lagi termasuk guru BK nya juga tak tau SOP BK.Masalah guru BK ini terjadi karena takut kepada Kepsek apalagi Kepseknya yg karbitan, taunya ngancam dan menakut-nakuti bawahan, dan ini nampak jelas bahwa pimpinan seperti ini akan menyebabkan perpecahan diantara bawahan dan para penjilatlah yang tampil mengatur. Dalam kondisi ini ada saja guru BK yang tampil tidak PD, mengikut apa saja yang di suruh.Memeriksa kelengkapan atribut dan sergam siswa bukan tugas BK, tapi ada saja guru BK yg bangga mengerjakannya, apalagi dapat cium tangan dari siswa, .......kelihatannya senang sekali.
Menduduki jabatan PKS kesiswaan juga tak baik untuk BK, karena bisa menyebabkan siswa takut pada anda, dan anda akan sulit mendapatkan simpati dan kepercayaan mereka.
Ada lagi yang karena tidak berlatar belakang BK, manut kepada pimpinan meski akibatnya dapat merusak tatanan dan citra BK.
Memang, sakit menyatakan kebenaran, karena kita akan berhadapan dengan penilaian pimpinan yang akan menilai berdasarkan "LIKE and DISLIKE", jika pimpinan kita tidak profesional.
Yang paling gila lagi, kita di awasi oleh yang bukan ahlinya.Sungguh malang, jika dinas pendidikan se enaknya menetapkan yang tidak pernah kuliah BK, jadi pengawas BK.Bayangkan saja jika pengawas menanyakan "SAYA MAU LIHAT, BEBERAPA SURAT PERJANJIAN YANG PERNAH BAPAK BUAT".
Hampir semua guru BK punya surat perjanjian siswa, tanpa pernah mereka koreksi apakah surat perjanjian itu sesuai dengan BK?.
Bukankah Bimbingan itu :
  1. Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu yang membutuhkannya, bantuan yang diberikan tidak adanya unsur paksaan serta diberikan secara berencana dan sistematis.
2.Bimbingan diberikan kepada individu dengan maksud agar ia dapat memahami dirinya, kemudian mengarahkan dirinya sehingga tercapai kebahagiaan hidup pribadi
                                                        
INGAT! tanpa unsur paksaan.
Sekarang ada lagi PKG.
Entah mau tanya siapa.
Yang di utus pimpinan utk mendalami PKG Online, juga nggak ngerti , untung saja ada Google, dan ada teman yang mau berbagi, kalau tidak? ya makin galau lah.