Akibat kesalahan kita sendiri dalam melaksanakan tugas sehari-hari, maka kerapkali menimbulkan kesalahan persepsi terhadap profesi konselor.Kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, karena sebenarnya penilaian orang terhadap profesi kita datang dari apa yang kita kerjakan.Kesalahan persepsi yang sering muncul antara lain:
1.Tugas Konselor sama dengan Guru Mata Pelajaran.
Ini bisa terjadi jika kita punya jam masuk kelas untuk melaksanakan tugas BK dan kita tak mengerjakan
layayan lain selain itu.
2.Konselor dianggap sebagai polisi sekolah.
Ini bisa terjadi kalau Konselor banyak melibatkan diri dalam urusan piket, pemeriksaan atribut,
pemeriksaan pakaian dan kegiatan lain yang sifatnya mengurusi siswa di luar kegiatan BK, apalagi sering
memberi hukuman atas pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.
3.Konselor sebagai penyembuh.
Padahal sebenarnya konselor hanya sebatas membantu siswa untuk mencari alternatif dalam penyelesaian
masalahnya, dan berhasil atau tidaknya tergantung kemauan dari konseli itu sendiri untuk memilih dan
melaksanakan alternatif yang ada.
4.Hasil Kerja Konselor bersifat Instan.
Banyak anggapan bahwa konselor mampu mengatasi segalanya dan dalam waktu relatif cepat.Anggapan ini
merupakan sisa cara penangan siswa bermasalah yang di lakukan oleh konselor dengan paradigma lama,
dimana konselor suka memberikan hukuman kepada siswa yang bermasalah.Siswa menjadi takut dan
kebanyakan dari mereka tak mengulanginya lagi.Meskipun berhasil, tapi keberhasilan ini bersifat semu
karena di lakukan bukan atas pemahaman dan penerimaan diri melainkan karena takut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar