Sabtu, 09 Januari 2010

SBY tanggapi UN

Akhirnya yang ditunggu datang juga.Kabar gembira buat para siswa yang sedang duduk dibangku Kelas Akhir SMP,SMA dan SMK yang akan bertarung di UN 2010.Pemerintah melalui Bapak President telah memberikan arahan agar UN tidak menjadi satu-satunya penentu kelulusan dengan mengutarakan opsi adanya ujian ulangan bagi siswa yang tidak lulus atau dengan opsi kembali ke sistem EBTANAS.Hal ini merupakan pernyataan yang paling ditunggu oleh sebagian besar kalangan pendidikan di negeri ini.Dampak dari pengarahan ini kita harapakan mengurangi :
1.Kegelisahan siswa yang akan menghadapi UN
2.Kegelisahan orangtua yang punya perhatian akan pendidikan anaknya
3.Kegelisahan guru...............?!?!?, guru silakan jawab sendiri anda sudah tau dan anda tak semestinya lagi ikut menjawab soal UN.
4.Kekecewaan siswa reguler, jika tidak lulus maka harus mengikuti paket yang biasanya rumit.
Ini memang seharusnya sudah dilakukan sejak pemerintah diharuskan untuk menunda pelaksaanaan UN karena ketidaksiapan pemerataan prasarana.Namun dikarenakan berbagai pertimbangan dan itu hanya mendiknas yang tau, UN tetap dipaksakan meskipun diketahui melanggar keputusan MA tentang UN, hingga pak SBY harus turun tangan dan memberikan arahan.
Kalau setelah ini, masih ada sekolah yang membantu siswa memberikan jawaban agar siswanya lulus 100%, maka sekolah itu perlu mendapat perhatian pemerintah, apalagi saat ini selain belajar reguler sekolah sudah mendapat bantuan peningkatan mutu belajar dimana pada kenyataannya satu sekolah bisa menghabiskan dana BOS hingga Rp.75.000.000 untuk keperluan les tambahan belajar siswa kelas IX untuk 4 bidangstudy IPA,MM,BIN,BING dalam kurun waktu 2 bulan.Kalau dalam kenyataan gurunya juga membantu siswa pada waktu ujian, baiknya dana BOS less tambahan seperti itu ditiadakan dan dilarang, sebab cuma buang-buang dana.

Tidak ada komentar: