Sabtu, 09 Januari 2010

BOS sebaiknya ke fokus utama

Hingga saat ini sebenarnya masalah yang masih sering menjadi hambatan belajar siswa adalah:
1.Tidak punya buku
2.Tidak tersedia perangkat belajar
3.Guru kurang cakap menggunakan perangkat belajar.
Jika tiga hal ini menjadi prioritas dari penggunaan dana BOS, so pasti kualitas pendidikan di negeri ini akan mengalami peningkatan yang cukup pesat.
Logikanya begini:
1.Tidak punya buku.
    Artinya bahwa setidaknya 50% siswa di Sekolah Negeri masih kesulitan memiliki buku Pelajaran, karena yang disediakan pemerintah baru sekitar 5 bidang study (SMP) dan sekitar 7 bidang study lagi harus membeli dan sekitar 50% siswa di sekolah Negeri termasuk golongan kurang mampu untuk membeli buku meskipun Koperasi sekolah sudah memberi kesempatan mereka untuk memiliki buku melalui Koperasi dengan cicilan selama 6 bulan.Lantas bagaimana bisa belajar? ditambah lagi ide brillian sebagian guru; renang sekali seminggu (meski nyatanya anak tak pintar berenang padahal sudah les renang mulai SD hingga SMA, menyewakan alat kepada siswa setiap masuk mengajar.
2.Tidak tersedia perangkat belajar
   Artinya bahwa untuk mendukung materi pembelajaran tertentu dari bidangstudy tertentu pula kadang sangat minim dan bahkan tidak tersedia.Lihatlah betapa beraninya pemerintah membuat Bidang Study TIK sebagai bidangstudy yang telah berdiri sendiri tanpa menyediakan perangkat komputer.Akhirnya yang ada siswa cuma berangan -angan tentang apa yang diajarkan guru komputernya.Pada BOS 2009 telah diperbolehkan pengalokasian dana untuk pembelian 2 unit komputer bagi sarana belajar siswa, tapi coba saja teliti, bagaimana dilapangan.
Lain lagi untuk perangkat belajar IPA,IPS dll, masih seperti dulu dengarkan cerita guru.
3.Diakui atau tidak masih ada guru yang tak menguasai bahan/materi yang ia ajarkan manakala di hadapkan dengan praktek langsung, sehingga guru ybs tidak pernah mau praktek.
Untuk kasus 1 dan 2 sebaiknya pemerintah memfokuskan lebih dulu bagi sekolah yang belum memiliki buku untuk semua bidang study maka diwajibkan 50% dana BOS yang diterima diperuntukkan bagi pengadaan buku.Selanjutnya setelah itu terpenuhi, pada tahap berikutnya diwajibkan membeli perangkatkat pembelajaran terlebih dahulu( saat ini utamanya komputer ), alat peraga hingga semuanya terpenuhi.
Untuk point 3 berikan kesempatan untuk semua guru mengikuti pelatihan di bidangnya masing-masing dan berikan hukuman bagi yang suka menyerobot atau yang itu-itu juga( seorang guru karena kedekatan dengan Kepala Sekolah atau Dinas Pendidikan, maka setiap ada pelatihan apapun ia yang sering diutus meski bukan bidangnya, atau sesuai dengan bidangnya tapi yang di utus itu ke itu juga orangnya, sedangkan yang lain yang se-profesi tak pernah kebagian).
Kalau ini sudah dipenuhi,silakan laksanakan UN dan itu sudah pantas.Kalau masih ada orangtua yang mengeluh itu salah sendiri.Sebab memang di era gratis sekolah saat ini juga punya efek negatif terhadap perhatian orangtua pada hasil belajar anaknya, mungkin karena gratis itu penyebabnya.Tak ada lagi orangtua yang marah sambil berkata" capek-capek aku cari duit, biar kau bisa sekolah" , kecuali mungkin hanya sebagian yang tau diri bilang " nak, pemerintah sudah mengeluarkan biaya banyak biar rakyatnya bisa pintar, kamu sekolahnya yang rajin ya!"

Tidak ada komentar: