Sabtu, 23 Oktober 2010

Tips menghadapi orangtua siswa yang lagi marah

Pada dasarnya semua manusia baik.Hanya saja kadang ke baikan itu sudah berada pada alam bawah sadar.Tugas kitalah untuk membangkitkannya agar komunikasi menjadi lancar.Sebagai guru BK hendaknya menyadari itu jika berhadapan dengan orangtua siswa yang datang dengan marah-marah dan dengan tuntutan yang begitu tajam, karena merasa anaknya di perlakukan tidak sesuai kehendaknya.Jangan pernah menyerah pada tuntutan orangtua apalagi terhadap tuntutan yang tidak pantas.Suatu hari petugas piket di datangi orangtua dan meminta siswa yang memukul anaknya di hadapkan padanya dan harus mengganti kacamata anaknya yang katanya rusak karena terjatuh pada saat anaknya di tolak saat bubar barisan upacara bendera senin.Petugas piket yang bingung dan sedikit ketakutan apalagi melihat tampang seram si orangtua, datang dan dan lapor pada petugas BK minta agar guru BK yang menangani.Sebagai guru yang tau prosedur, guru BK menyarankan agar di hadapkan pada wali kelas terlebih dahulu.Ternyata guru BK nya juga bilang takut dan minta agar Guru BK saja yang menangani.Singkat cerita, saya mengajak si orangtua yang lagi marah ini ke ruang BK.
Apa kabar pak? ada yang bisa saya bantu? .....begitu BK memulai.
Baik......................jawab bapak ini ketus, lantas menyampaikan semua unek-uneknya.BK membiarkan Bapak ini mencurahkan semua isi hatinya sampai bicaranya mulai mengendor.
Kelihatannya bapak sangat mencintai dan sangat menyayangi anak Bapak, kata BK kemudian.
Ya pak, masak anak saya di perlakukan seperti itu, anak saya kan di sini mau sekolah , kok perlakuan yang ia terima begitu?....sahut bapak tersebut.
BK          :Kira-kira, menurut Bapak, apa kita bisa memilih jalan damai?
Ortu        : Ya damai sih boleh pak tapi kacamata ini harus di ganti.
BK         : Tapi saya kurang yakin bahwa Bapak menuntut kacamata ini harus diganti , karena kaca mata ini masih bisa di pakai, hanya di ketatkan sedikit kacanya sudah nggak masalah lagi.Mungkin Bapak masih     emosi, dan saya yakin nada bicara Bapak tadi karena Bapak sangat sayang sama anak.
Ortu        :Sebenarnya sih pak, saya hanya mau agar anak itu minta maaf sama saya dan berjanji nggak menggangu anak saya lagi.
BK         :Bapak yakin.....?
Ortu       :Yakin pak,
BK        : Kalau Bapak yakin, meski sedang belajar ,saya akan panggil anak itu, soal ketinggalan pelajaran, resiko dia ya kan pak?
Ortu      : Aduh, malu saya pak, nggak usahlah, betul bapak bilang, saya harusnya mampu menahan diri.
BK        : Bapak yakin dengan keputusan Bapak?
Ortu      : Iya pak, nggak usah, saya malu sama Bapak, kok malah Bapak sedikitpun nggak marah dan mau     melayani saya yang sedang marah, maaf pak.
BK        : Saya memaklumi Bapak, setiap orangtua pasti menyayangi dan melindungi anaknya, itu biasa saja pak.
Singkat cerita lagi, bahwa ada hal -hal yang perlu kita perhatikan dan bisa kita jadikan tips menghadapi orangtua yang seperti ini yaitu:
a.Pada dasarnya setiap orang "baik"
b.Pada dasarnya setiap orang punya rasa "kasih sayang"
c.Pada dasarnya setiap orang tidak suka di bantah, maka sediakan waktu untuk" mendengar"
d.Pada dasarnya semua orang tidak ingin di permalukan, maka jangan membantah perkataannya, tapi tanyakan kembali pendapatnya tentang apa yang ia katakan.Misalnya, " maksud Bapak?", "oh iya pak?, "apa kira-kira oranglain juga berpendapat seperti yang bapak sampaikan tadi", dll
e.Pada dasarnya orang suka di puji, maka jangan pelit terhadap pujian, pujilah dari segi kebaikannya.
Hasilnya:
1.Siswa yang bersalah tak perlu di panggil untuk minta maaf, kita hanya di minta menangani sendiri.
2.Kacamata nggak perlu di ganti.
3.Minta tolong supaya anaknya diperhatikan.
Catatan:
Meski berlaku universal, tapi tentu saja kita harus menyesuaikan keadaan, ini hanya contoh belum tentu bisa untuk kasus per kasus.

Tidak ada komentar: