Posting ini sama sekali tidak saya tujukan untuk teman sejawat saya guru BK.Hal itu karena memang bukan tugas kita untuk menghukum siswa.Tulisan ini saya tuliskan berdasarkan pengalaman lalu dan kejadian hari ini.Sekitar jam 10.00 pagi saya di panggil oleh teman sesama PKS, karena saya kebetulan PKS kesiswaan selain tugas utama saya sebagai guru BK.Ketika saya sampai saya melihat ada 5 orang siswa yang sudah berdiri dalam keadaan baju di buka (laki-laki).Masalah ini tidak begitu saya hiraukan karena tak terlalu perlu di permasalahkan.Meskipun bukan dianggap biasa,tapi karena mereka laki-laki yang sudah berulangkali melanggar peraturan ya biar sajalah, nggap apa.
Ternyata mereka kedapatan menghisap rokok di lingkungan sekolah, tepatnya di kantin sekolah.Dari dulu saya memang tidak suka menghukum siswa yang sifatnya tidak mendidik seperti memaksa merokok sekali dua untuk menghukum siswa yang kedapatan merokok.Saya lebih suka mengadakan pendekatan dari hati ke hati dan bukan itu yang mau saya tulis di sini.
Saya bukan tidak pernah memberi hukuman, karena saya juga punya amarah tentunya.Tapi yang sering saya jadikan pedoman, agar saya tidak sampai memberikan hukuman yang melebihi kesalahan yang dilakukan.Makanya saya selalu membawa siswa saya ke kantor BK jika saya menangani siswa bermasalah.Ada hal yang kurang bisa di terima akal sehat, yang kadang dilakukan guru tanpa ia sadari.Dan hari ini saya melihat hal itu terulang ketika kesalahan siswa di tangani di ruang guru.Sebenarnya bagi seorang PKS tidak ada yang salah dengan lokasi penangan ini kalau saja ia bisa tegas terhadap campur tangan yang lain.Anda bisa bayangkan ketika siswa di tangani, sementara setiap guru yang lewat memberi komentar "memang bandal kau" sambil memukul siswa dengan buku,rol,sentil kuping dan sebagainya.Ada pula yang mengeluarkan rokoknya dan menambah lagi jumlah rorok yang harus di isap.Selain tidak mendidik, maka sebenarnya kita telah menghukum siswa melebihi hukuman yang seharusnya ia terima dari kesalahan yang ia lakukan.Menghukum bertujuan menimbulkan efek jera, bukan menyakiti apalagi sampai menimbulkan dendam.Sebagai guru BK, hendaknya harus mampu mencari jalan keluar jika merasakan signal akan terjadi hal seperti ini dengan catatan se guru yang sedang menghukum tidak tersinggung dan siswa yang di hukum terselamtkan dari hukuman ganda.Begitu banyak sisi postif yang ada pada siswa yang jika kita tau dan kita manfaatkan, maka sebenarnya kita akan menemui siswa yang cukup membangggakan.Hanya saya kadang lingkungan tidak mendukung.Berat memang kelihatannya, dan memang cukup berat tugas seorang guru BK, tapi bukankah kita memang di tugaskan untuk itu.Meskipun sertifikasi nggak dapat-dapat, namun ada kepuasan tersendiri jika kita mampu membantu siswa keluar dari masalahnya.
Kalau soal yang lain, apalagi masalah sertifikasi, biarlah Tuhan yang tau, apalagi kan mereka itu memang cuma menilai guru dari kertas yang kalau di jual ke tukang loak paling Rp.200 ( rangkap 4 = 1/2 kg).
Tetaplah semangat wahai teman sejawat, dapatkan balasan yang tak bisa dinilai dengan uang dari sang pencipta manusia dan seluruh alam semesta.Insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar