Jumat, 13 November 2009
Mohon perhatian pemerintah
Saya adalah guru yang bertugas sebagai teknisi Komputer merasa prihatin dengan kondisi Mata Pelajaran TIK saat ini.Pemerintah sudah menjadikan TIK sebagai mata pelajaran resmi disekolah sejak KTSP diberlakukan, namun persiapan untuk itu tampaknya masih jauh dari harapan.Bagaimana bisa pemerintah menjadikan TIK sebagai mata pelajaran yang sudah berdiri sendiri sementara perangkat untuk itu tidak dipersiapkanMemang pada peraturan BOS 2009 pemerintah sudah membolehkan sekolah membeli Komputer melalui dana BOS 2 unit pertahun, tetapi bagi Kepala Sekolah yang masih ketinggalan informasi (Gaptek) hal ini kurang menjadi perhatian.Banyak alasan mengapa Kepala Sekolah tidak mau membeli computer diantaranya karena ketidak mengertiannya betapa penting TI bagi perkembangan dunia pendidikan saat ini, kurang ambil peduli terhadap kebutuhan siswa akan TI, dan ada satu lagi yang hanya kepala sekolah itu sendiri yang tau alasannya.
Lucu sekali dan sekaligus prihatin rasanya ternyata di Kota besar masih ada sekolah negeri yang hanya punya computer 5 unit itupun masih Pentium I dan II yang kalau dipakai sering ngosngosan dan guru serta muridnya sempat jajan dulu nunggu timbul start.
Sedangkan himbauan mendiknas agar Pemkot/Pemkab memenuhi segala kekurangan fasilitas pendidikan di daerahnya hanya didengar dan dilaksanakan sebagian dari mereka.Masalahnya sama karena ketidak pedulian terhadap dunia pendidikan.Saya yakin pemerintah sudah berupaya keras tetapi dukungan di bawah terasa sangat kurang, termasuk nasib dari buku elektronik yang sudah dibeli milyaran rupiah, banyak yang sia-sia karena tidak dimanfaatkan disekolah.
Untuk itu saya menghimbau pemerintah agar menambah peraturan yang lebih tepat sasaran bagi penggunaan dana BOS bagi pengadaan Komputer dengan membuat kewajiban membeli computer dari dana tersebut 2 unit pertahun hingga kebutuhan praktek 1 komputer 1 orang terpenuhi.Tetapkan jumlah dana untuk itu dan kalau perlu untuk menghindari penyelewengan anggaran pemerintah potong dananya langsung ganti dengan mengirim computer
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
benar, seharusnya pemerintah lebih peduli terhadap masalah ketiadaan perangkat belajar mengajar ini
Posting Komentar