Rabu, 21 Juli 2010

Harapanku Buat Website Pendidikan.

Sebagai seorang guru ingin rasanya mendapatkan banyak informasi untuk mendukung pekerjaan se hari-hari di sekolah.Di Zaman yg yg sudah sebegitu canggih seperti ini tentu tidak ada lagi batasan ruang dan waktu untuk mendapatkan informasi kalau kita mau.Hanya dengan bermodalkan komputer dan  modem dengan biaya internet Rp.50.000 perbulan kita sudah bisa melanglangbuana di dunia maya mencari informasi.Salah sekali jika ada yg beranggapan bahwa biaya untuk itu mahal.Kita bisa pakai Komputer PIII secend seharga Rp.1.500.000 sudah dengan Monitornya.Modem misalnya Venus seharga Rp.500.000, kalau lagi promosi cuma Rp.300.000.Pakai Unlimited Flexi utk Internet Rp.50.000/ bulan.Kendalanya cuma kalau sinyal belum nyampe ke lokasi kita.
Kembali ke topik, bahwa menurut pengamatan saya sudah banyak guru yg melek informasi, selain pakai internet pribadi ada juga yang pakai jasa warnet.Sekarang yang malah mengecewakan adalah website dinas pendidikannya.Perjalanan saya mencari informasi di sekitar Sumatera Utara, web nya dinas pendidikan Tebingtinggi dan Tanjungbalai termasuk yg saya sukai karena selalu di Update.Tapi masih sangat mengecewakan bahwa ternyata hingga saat ini masih ada dinas pendidikan yg belum punya website atau ada juga yang sudah punya tetapi:
-nggak pernah di update, sejak dari mulai di buat thn 2007 yg ada cuma ucapan selamat dari Menteri Pendidikan, lainnya cuma ada scroll menu tapi nggak ada isinya.
-sebagai guru kita tentu butuh Kalender Pendidkan agar kita bisa susun Program Tahunan dll.Tapi jangankan di website nya, diminta langsung ke kantornya juga belum ada.Padahal seringkali guru di salahkan kalau nggak buat Program.Lantas apa dasar buat Program kalau nggak ada kalender pendidikan.Seloro saja sampai saya pernah bilang sama kawan, libur aja yok, kan kita belum sekolah, wong kalender pendidikan belum ada.
-perjalan mengikuti fortofolio juga menyebabkan saya sangat berharap banyak terhadap web dinas pendidikan.Kami sebanyak lebih kurang 3000 orang sudah di tetapkan harus mengukti PLPG pada pengumuman sertifikasi guru Oktober 2008.Tapi begitu sulitnya mencari info mengenai itu.Barulah 11 bulan kemudian (Sept.2009) kami di panggil PLPG.Pada bulan itu juga kami sudah mendapatkan sertifikat lulus lalu kami di suruh melengkapi berkas dengan menyertakan biaya sekian-sekian.Bulan April 2010 kami juga di suruh lengkapi berkas lagi dan kami lengkapi sesuai yg diminta(edaran dari diknas).Setelah ada ribut-ribut kami di suruh lagi melengkapi berkas katanya berkas kurang.Bingung rasanya karena pada edaran yg lalu itu tak di minta.Lagi pula sudah di masukkan berapa bulan mengapa baru sekarang di kasi tau bahwa berkas kurang.Lengkapi berkas lagi, dan pakai pelicin lagi.Andai saja website dinas pendidikan punya info mengenai itu, tentu hal itu tak terjadi
-ada juga website dinas pendidikan yang minta pasword hanya utk login/masuk ke halaman depan(home).Pelit amat sih, padahal andai saja mereka terbuka kan kita bisa sumbangsaran.Saya menemukan ada website dinas pendidikan yg di susupi malware, yg jika kita buka malah membahayakan komputer kita.Saya yakin mereka tidak sengaja tetapi tidak tau mengenai tingkat pengamanan web.
-Lain lagi web dinas pendidikan yg tak punya fasilitas;
      *kontak, agar bisa di hubungi (tidak begitu mendasar) di perlukan.
      *email, yang bisa menerima email dari pengunjungnya.
      *comment, agar pembaca bisa kasi komentar atas apa yg mereka tulis.
      *saran,pengaduan, agar mereka tau apa yg di butuhkan oleh para guru.
Bukankah kita harus siap dengan kemajuan teknologi informasi atau kita mau terus menerus ketinggalan, atau mungkin mereka anggap guru masih gaptek semua?.

Tidak ada komentar: