Jumat, 30 April 2010

Menangislah nak. agar jalan di depanmu tak lagi di basahi air mata

Belum hapus ingatan kami, ketika dua tahun lalu kami beserta kawanmu sekelas ta'ziah kerumahmu.Ayah tercinta meninggalkanmu pergi menghadap Tuhan dan meninggalkanmu selamanya.Ibu mu kerja jualan sayur dipinggir jalan di pajak pagi.Adikmu masih ada yg SD dan yg satu lagi belum sekolah.Sejak itu pula kau berupaya membantu orangtua menanggung beban keluarga dan kau bisa terus sekolah.Akibatnya kau sering terlambat hadir di sekolah.Aku bisa maklum mesti itu melanggar tata tertib.Kadang aku terpaksa berpura-pura marah karena aku di salahkan guru lain, katanya aku terlalu memanjakan murid.Padahal setelah memarahimu dan kawan-kawan yg senasib denganmu, aku sering cepat masuk ke kantorku dengan rasa dada sesak dan tanpa terasa air mata menetes.Bagaimana tidak, aku tak sanggup ketika aku melihat langsung ,jam setengah enam pagi kau masih mendayung beca barang mengantar apa saja yang ditawarkan orang.Padahal kau seorang perempuan.Dilain sore aku juga pernah melihatmu mendayung beca barangmu dengan 3 keranjang besar wortel.Tapi aku begitu salut padamu.Mungkin kalau aku yg mengalami nasib sama, aku tak kan sanggup.Itulah mengapa setiap ada bantuan aku selalu mendaftarkan namamu.Bagiku sebenarnya kemauan mu belajar sambil membantu orangtua cukup bagiku untuk meluluskanmu.Karena seperti pernah kau ungkapkan, paling tidak punya Ijazah SMP ya pak, begitu katamu pada waktu itu.Tapi kan bukan aku penentu lulus?.Nyatanya sekarang kau taklulus,yah Nilai IPA mu nggak cukup sih.Sekarang menangislah nak, jalan di depan masih panjang.Bapak yakin kau pasti tabah.Kau pasti bisa, Allah, eh maaf Tuhan maksud Bapak, maaf ya kau kan Kristen,kataku pada waktu itu.Menangislah nak, menangis sepuasmu, mungkin bebanmu sedikit bisa berkurang ,kataku lagi.Ikuti paket B ya nak, Bapak do'a kan mudah-mudahan kamu lulus, meangis boleh, tapi putus asa tidak.Dan kamu sudah membuktikannya selama ini.Hari ini kita jumpa, katamu waktu itu kau lulus paket B, dan sekarang kamu buka Kios sendiri, berjualan untuk bisa membantu biaya sekolah adikmu.Betapa mulia hatimu nak.Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar: