Pagi tanggal 7 April 2010, seperti biasa azan akan berkumandang dari 4 Mesjid di Kampung kami.Namun seperti biasa pula kampung ini sunyi dari kegiatan ibadah.Sekitar 10 orang tiap harinya subuh di Mesjid.Entah berapa yang sholat di rumah.Namun kebiasaan dikampung ini memang sunyi kecuali sudah jam 06.00 WIB, dikarenakan berbagai alasan duniawi.Ada yg bangun karena akan pergi bekerja, karena akan pergi sekolah, dan tak ketinggalan yang bangun karena perut mulai lapar, tersesak buang air besar/kecil.Aku yg sudah bangun dari tadi menanti sholat subuh(dirumah) merasa ada yg aneh.Kain tirai bergoyang, ada bunyi dari hentakan steker kabel lampu ke kusen pintu bagian dapur, dan seketika aku tersadar bahwa ini pasti gempa.Dengan suara keras "bangun ! ada gempa" aku berlari sambil membuka pintu dapur agar mudah keluar sebab pintu ini hanya diberi grendel dan palang pintu, lebih mudah melarikan diri ketimbang dari depan yg di pagar besi dan harus membuka 3 kunci baru bisa keluar.Seperti tukang obral aku juga membangunkan para tetangga, agar semua keluar rumah.Semuanya sudah keluar rumah, dan semuanya menunggu hingga gempa selesai.
Yang dapat aku ambil hikmah dari kejadian ini(maaf , bukan menggurui/sok alim):
1.Betapa Allah masih menyayangi hambanya, meskipun selama ini manusia banyak yg ingkar, ia menegur hambanya agar bangun di pagi hari untuk beribadah.Ini mungkin karena manusia tidak lagi mempan dengan panggilan azan dan pesan Asshalatu khoirun minan naum (bahwa shalat lebih baik daripada tidur).
2.Betapa kita kadang keterlaluan, kita lebih takut kepada selain Allah ketimbang kepada Allah.Mestikah kita dibangunkan dengan gempa baru kita mau bersujud.Masih kurangkah tidur kita, sehingga kita susah untuk bangkit.
3.Betapa kita tidak boleh egois, beribadah sendiri dan kurang memperhatikan keluarga.Kita sudah selesai beribadah, sementara keluarga baru kita bangunkan utk ibadah setelahnya.
4.Sebenarnya jika kita mau, kita bisa memaksakan diri bangun setidaknya begitu kita tersadar dan mendengar panggilan azan.Jangan mencoba untuk tiduran lagi.
Allahu akbar, Allah masih menyayangi kami utamanya di Sumatera Utara, sehingga kami dapat melaksanakan shalat subuh.Ini adalah kasih sayang Allah, tanda Ia masih ingin hambanya selamat dunia akhirat.Amin ya robbal 'alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar